Background

Senyawa Hidrokarbon dan Minyak Bumi

A. Senyawa Hidrokarbon 
Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri hanya dari karbon (C) dan hidrogen (H). Secara umum, senyawa ini dibagi dalam tiga golongan:

  1. Alkana (CnH2n+n)
    Atom C-nya berikatan tunggal (tidak mempunyai ikatan rangkap/jenuh), dapat berupa senyawa alifatik maupun siklik. contoh: metana (CH4)
  2. Alkena (CnH2n)
    Senyawa yang mengandung ikatan rangkap/jenuh. Alkena yang memiliki 2 ikatan rangkap disebut alkadiena, jika 3 ikatan rangkap alkatriena. Contoh: etena (C2H4) yang merupakan alkena paling sederhana.
  3. Alkuna (CnH2n-2)
    Yaitu senyawa hidrokarbon yang tak jenuh uyang memiliki ikatan rangkap 3. Contoh: etuna (C2H2) yang merupakan alkuna paling sederhana.
Sifat hidrokarbon:
  1. tidak larut dalam air
  2. semakin besar Mr, titik didihnya semakin tinggi
  3. Rantai lurus memiliki titik didih lebih tinggi dari rantai bercabang (Mr sama)
B. Minyak Bumi 
Minyak bumi terbentuk melalui proses pelapukan tumbuhan dan hewan yang berlangsung jutaan tahun yang lallu. Komposisi minyak bumi terdiri atas:
  1. 82% - 72% karbon
  2. 11% - 15% hidrogen
  3. 0,01% - 6% belerang
  4. 0% - 2% hidrogen
  5. 0,01% - 3% nitrogen
Pengolahan minyak bumi meliputi proses desalting dan distilasi. Fraksi-fraksi minyak bumi dan titik didihnya ditampilkan dalam tebel berikut:
Fraksi Titik Didih (oC) Jumlah Atom C
LPG -40 - (-160) 1 - 4
Bensin 35 - 75 5 - 10
Nafta 70 - 170 8 - 12
Kerosin 170 - 250 10 - 14
Solar 250 - 340 15 - 25
Minyak pelumas 350 - 500 19 - 35
Residu >500 >70

Bensin adalah campuran isomer-isomer heptana (C6H16) dan oktana (C8H18). Kualitas bensin semakin baik jika semakin besar bilangan oktanya. Bilangan okta adalah bilangan yang menunjukan efisiensi bensin. Dampak negatif bahan bakar minyak antara lain karbon monoksida (CO) yang dihasilkan dari sisa pembakaran. CO merupakan senyawa yang sangat berbahaya.

Categories: Share

Leave a Reply