Background
Cerita dilanjutkan oleh putri

             5 Tahun sudah lamanya aku berada di daerah yogyakarta dan kini aku pun ingin kembali bersama keluarga ku pindah kembali ke daerah ihsan ketika aku di perjalanan terasa begitu lambat karena aku tak tahan ingin bertemu ihsan yang selama 5 tahun ini detik waktu terasa lama sekali di benak ku  , waktu berlalu begitu cepat disaat aku tertidur  dan ketika aku membuka mata aku sudah berada di daerah tempat ku dulu bertemu ihsan aku sangat senang dan aku langsung menudju rumah ihsan semua kini kian berubah banyak bangunan yang baru dan masih asing di pikiran ku akan tetapi walau banyak bangunan baru aku selalu ingat dengan rumah ihsan

            Ketika aku berjalan menuju rumah ihsan banyak teman SMA ku menyapa ku dan saat aku berada tepat di depan rumah ihsan aku sangat bahagia sekali lalu ku ketuk pintu rumah ihsan dan keluarlah ibu ihsan ketika ibu ihsan melihatku dia heran melihat wajahku seketika saat ibu mengenal diriku ini putri ibu ihsan langsung memeluk diriku dengan di hiasi air mata ibu ihsan
Aku bertanya
“ Ibu kenapa menangis ?
  Ihsan ada dimana bu ?
Dia sedang tidak ada dirumah ? “
Ibu ihsan berkata
“ Ihsan putri .,.,.,.,.,ihsan “
Hanya kata – kata itu yang  terucap di mulut ibu ihsan  dan aku hanya bisa panik dan langsung aku bertanya
“ Ihsan kenapa bu ?
Ihsan baik – baik saja kan  ?

Seketika air  mata  ku terus mengalir tanpa henti disaat ibu ihsan menceritakan sebuah kecelakaan disaat ingin berlibur dirumah ku yang berada di Yogyakarta
Aku bertanya
“ Ibu Ihsan ada dimana
Dengan air mata yang  selalu menetes dipipinya
Ibu Ihsan
“ Ihsan koma di rumah sakit sudah selama 2,5 tahun dia belum sadar , Dokter berkata ihsan sudah akan dinyatakan meninggal “

            Seketika hati ini seperti ada yang menusuk dan rasanya sakit sekali mendengar kabar itu langusng aku mengajak ibu ihsan menuju rumah sakit tempat ihsan dirawat , ketika kita tiba di rumah sakit tersebut aku langsung bertanya tempat ruangan ihsan di rawat kepada ibunya

           Di ruangan melati no 1 tempat ihsan dirawat , aku langsung menuju ruangan itu , ketika aku buka pintu ruangan ihsan dirawat , seketika badan ini melemas air mata selalu mengalir melihat ihsan berbaring tak berdaya di ruangan itu

          Aku mengengam tangan ihsan dan berjanji “ aku  takan meninggalkan mu dan akan merawatmu hingga kau sembuh dan tersenyum kembali bersama diriku  dan selalu ada disisi ku  
Setiap hari aku selalu merawatnya hingga disaat suka maupun duka ku aku selalu merawatnya tak terasa waktu sudah terlewati 5 bulan tak terasa jika aku bersama ihsan walau dia tak sadar dan pesan dokter keadaan ihsan mulai membaik dari 2 tahun yang lalu , aku senang mendengarnya
Sehari – hari ku selalu berdoa dan berharap ihsan bisa sadar seperti dulu  lagi andaikan aku bisa merasakan yang dia rasakan , jika bisa aku akan merelakan tubuh ini merasakan rasa yang ihsan rasakan akan tetapi aku tak bisa karena AKU BUKAN DIRINYA

          8 bulan telah berlalu disaat aku membawa lembaran kertas kehidupan ku bersama dia dan saat aku berada di luar kota ingin ku perlihatkan kepadanya walau dia tak sadar , setiap hari aku berada di rumah sakit dan merawat ihsan akupun selalu menulis di sebuah lembaran kertas ini , ku genggam tangan ihsan dan berkata “ andaikan kau bisa melihat semua lembaran kehidupan aku dan dirimu ini “ kemudian tak terasa tangan ihsan bergerak menggengam tangan ku dan dia sadar , rasa yang takan bisa aku utarakan dengan kata – kata karena begitu amat senangnya , kemudian  ihsan berkata putri kau ada disni .

         Aku sangat senang dia masih mengenal ku dan menyebut nama ku , tak lupa aku langsung meperlihatkan lembaran kehidupan itu kepada ihsan , hari demi hari ihsan membaik semua orang yang berada di sekitarnya merasakan senang melihat ihsan mulai membaik , Dokter berkata ini sungguh diluar dugaan ku , kau membawa sebuah ke ajaiban kepada ihsan , sungguh luar bisa .
Ketika ihsan keluar dari rumah sakit hari- hari aku selalu bersamanya hingga iya tersenyum kembali dan pada akhirnya aku bertemu ihsan di bukit ini dan menggantungkan lembaran kisah hidup ku dengan dirinya                                                                                                                                                


                                                                                                                       Sekian ^_^