Background

Ikatan Kimia

Ikatan kimia terbentuk antaratom atau molekul untuk mencapai kestabilan dengan susunan elektron terluar seperti gas mulia. Ada dua aturan yang digunakan agar atom-atom yang berikatan mencapai kestabilan.

  1. Aturan oktet, elektron terluar berjumlah 8
  2. Aturan duplet, elektron terluar berjumlah 2
Ikatan kimia terbagi menjadi berbagai ikatan, diantaranya:
  1. Ikatan ion, ikatan yang terjadi akibat gaya tarik-menarik elektrostatis antara ion positif dan negatif. Ikatan ini terjadi antara unsur logam dengan nonlogam

  2. Ikatan kovalen, ikatan yang terjadi karena penggunaan bersama pasangan elektron oleh dua atom yang berikatan. Ikatan ini terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur nonlogam. Ikatan ini terbagi lagi menjadi:
    • Ikatan kovalen tunggal
    • ikatan kovalen rangkap dua
    • ikatan kovalen rangkap tiga
    • ikatan kovalen koordinasi
Bentuk mlekul senyawa kovalen ditentukan oleh dua teori berikut:
  1. Teori Domain Elektron.
    Bentuk molekul senyawa kovalen ditentukan oleh susunan PEI dan PEB atom pusat. Bentuk molekul dan notasi VSEPR-nya sebagai berikut:
    1. Linear (AX2)
    2. (Segitiga Datar (AX3)
    3. Tetrahedral (AX4)
    4. Trigonal Bipiramida (AX5)
    5. Oktahedral (AX6)
  2. Teori Hibridisasi
    Bentuk molekul senyawa ditentukan oleh penggabungan orbital atom-atom yang saling berkaitan. Bentuk molekul tersebut sebagai berikut:
    1. Linear (sp)
    2. Segitiga Datar (sp2)
    3. Tetrahedral(sp3)
    4. Trigonal Bipiramida (sp3d)
    5. Oktahedral (sp3d2)

    Atom-atom dalam molekul mengalami tarik-menarik antarmolekul.
    1. Gaya Van der Waals (gaya antar molekul yang sagat lemah). Gaya ini terbagi atas:
      • Gaya London, terjadi pada molekul nonpolar
      • Gaya Tarik Dipol, terjadi pada molekul polar
    2. Ikatan Hidrogen. Ikatan yang terjadi pada molekul yang sangat polar dan mengandung atom hidrogen.
    Semakin kuat gaya antar molekul, titik didih zat cair dan titik leleh zat padat semakin tinggi


Categories: Share

Leave a Reply