Background

Asteroid Dapat Hantam Bumi

“Satu asteroid yang ditemukan pada 2004, dapat menjadi ancaman bagi Bumi pada 2036” Ujar direktur Institut Astronomi di Rusia.

Asteroid Apophis
Boris Shustov, pada forum internasional mengenai luar angkasa, mengemukakan bahwa asteroid Apophis, yang akan melintasi orbit Bumi pada 2029-2036 dengan jarak 27 ribu kilometer, karena sesuatu hal, dapat menghantam bumi pada 2029-2036. Ledakannya dapat melebihi ledakan Tunguska pada 30 Juni 1908, yang merusak lahan seluas 2.150 kilometer persegi di Rusia dan merobohkan lebih dari 80 juta pohon di Kawasan Krasnoyarsk di Siberia. Ledakan di udara yang berasal dari meteor itu kekuatannya diperkirakan antara 10 dan 20 megaton TNT, setara dengan seribu kali bom atom Hiroshima. Ledakan itu dapat menimbulkan gelombang kejut sekitar 5,0 skala Richter.

Asteroid itu tampaknya tidak akan seperti cerita-cerita di film Hollywood, karena teknologimodern memungkinkan orbit asteroid itu dikoreksi dengan menggunakan sebuah satelit kecil, kata Shustov. "Meledakkan asteroid, adalah langkah yang kurang bisa diperhitungkan, dan satu pendekatan lain yang lebih hati-hati telah tersedia sekarang," katanya. Dia mengatakan, sebuah mikrosatelit yang berisi 10 liter bahan bakar dapat memperbaiki jalur benda luar angkasa itu.

Beberapa ancaman Asteroid lain
Laporan majalah new scientist, baru-baru ini menyebutkan bahwa mungkin pada 21 Juni 2008 mendatang bumi akan mengalami tabrakan keras dari sebuah planet minor atau asteroid yang berdiameter 800 meter. Asteroid dengan seri 2006 HZ51 ini ditemukan pada April lalu. Menurut prediksi, bahwa kemungkinan terjadinya benturan antara asteroid 2006 HZ51 ini dengan bumi adalah 1/6 juta, tapi, seiring dengan kalkulasi lebih lanjut angka ini kemungkinan masih perlu dikoreksi. Para ilmuwan mengatakan bahwa asteroid 2006 HZ51 adalah sebuah planetoid yang terbesar volumenya dan berbahaya, seperti digolongkan dalam katalog hingga saat ini. Dan menurut data yang diumumkan lembaga B612 (sebuah badan yang secara khusus melacak benda langit yang berbahaya), bahwa jika hendak mengambil langkah-langkah untuk mencegah benturan asteroid 2006 HZ51 ini, manusia paling tidak memerlukan jangka waktu persiapan 10 tahun. Secara komparatif, bahwa rasio terjadinya benturan antara bumi dengan asteroid Apophis 99942 yang ditemukan 2004 silam hampir lebih tinggi 1000 kali lipat dibanding asteroid 2006 HZ51. Namun, jarak kemungkinan terjadinya benturan dengan bumi saat ini masih ada 30 tahun lebih lagi, dengan demikian masih berkesempatan mempengaruhi orbitnya.

Berdasarkan perhitungan para ilmuwan, jika asteroid yang berukuran agak besar menabrak bumi, maka secara fundamental akan mengubah iklim bumi. Jika asteroid jatuh di tengah samudera, maka itu akan mengakibatkan gelombang Tsunami yang dahsyat dan membuang miliaran ton uap air ke atmosfer. Sebaliknya jika lokasi benturan di darat, maka abunya yang beterbangan akan menyelimuti cahaya matahari sepenuhnya, sehingga menyebabkan kepunahan makhluk hidup di bumi. Ada ahli yang berpendapat, bahwa kurang lebih pada 65 juta tahun silam, di atas bumi pernah terjadi tragedi serupa di bumi, sehingga mengakibatkan kepunahan dinosaurus.

Bulan lalu, sebuah benda misterius yang diyakini sebagai meteor, jatuh ke bumi di kawasan terpencil di Peru dan mengakibatkan kawah berdiameter 30 meter dengan kedalaman enam meter. Para penduduk setempat termasuk polisi yang mengumpulkan contoh dari lokasi kejadian, mengeluh muntah-muntah dan mual, demikian laporan kantor berita RIA Novosti. Menurut Institut Astronomi Terapan Rusia, sekitar 400 asteroid dan lebih dari 30 komet saat ini menjadi ancaman potensial terhadap bumi. Tak hanya Rusia, Badan Antariksa AS (NASA), bulan lalu juga merilis asteroid berukuran raksasa, Aphopis, bergerak menuju bumi. NASA menyebutkan, jika menghantam bumi, dampaknya jauh lebih dahsyat dari bom atom yang pernah dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki di Jepang pada Perang Dunia II silam. Jarak asteroid tersebut dari bumi sekitar 34.685 kilometer dan dari hari ke hari kian mendekati bumi. Hingga suatu saat nanti, asteroid ini kelak bisa dilihat dengan mata telanjang. Jika tidak ada upaya penyelamatan, NASA memprediksi asteriod ini melewati bumi pada 13 April 2029 dan menghantam bumi pada tahun 2036.

Seperti dilansir jurnal Populer Science edisi Agustus 2007, prediksi ini disampaikan sejumlah ilmuwan asal AS, Italia, Jepang, dan Australia, yang tergabung dalam Proyek Lincoln Near- Earth Asteroid Research (Linear). Proyek ini disponsori NASA bekerja sama dengan sejumlah institusi sains di dunia termasuk Angkatan Udara AS. Bumi sebenarnya sudah beberapa kali dihantam asteroid. Para ilmuwan menyatakan, asteroid berukuran raksasa yang jatuh ke bumi sekitar 65 juta tahun lalulah yang menyebabkan hewan prasejarah seperti dinosaurus musnah di muka bumi.

Para ilmuwan telah menemukan ratusan ribu asteroid dalam sistem tata surya. Tiap bulan, ilmuwan menemukan sekitar lima ribu asteroid baru. Pada 27 Agustus, 2006, dari total 339.376 planet kecil yang terdaftar, 136.563 di antaranya memiliki orbit yang cukup dikenal sehingga bisa diberi nomor resmi yang permanen. Asteroid terluas yang pernah ditemukan adalah Ceres, dengan diameter 900-1.000 km. Kemudian dua asteroid sabuk sistem tatasurya sebelah dalam, yakni 2 Pallas dan 4 Vesta; keduanya memiliki diameter sekira 500 km..

Mungkinkah film fiksi ilmiah asal Hollywood, Armageddon dan Deep Impact, tentang benda langit seperti meteor dan asteroid yang menghantam bumi bakal terjadi di dunia nyata? Jawabannya mungkin saja. Pasalnya, beberapa Asteroid sudah dicap berbahaya bagi bumi. Dan sebuah asteroid yang ditemukan pada 2004, berpotensi menjadi ancaman yang amat besar bagi Bumi pada 2029-2036 mendatang. Mencari Ide Membelokkan Apophis BENDA angkasa itu diperkirakan menabrak Bumi, tiga puluh tahun lagi. Sebuah kehancuran dahsyat tak sanggup dibayangkan para ilmuwan. Sekarang, semua sedang berpikir keras “membelokkan” sang asteroid untuk menjauh dari orbit Bumi. Apophis. Begitulah asteroid berdiameter 390 meter ini dinamakan. Dalam mitos bangsa Mesir, Apophis adalah roh setan yang menimbulkan kehancuran, ingin membawa kegelapan abadi ke dunia. Sebuah nama yang cocok, menurut para ahli astronomi, untuk kekacauan yang akan mengancam Bumi dari angkasa.

NASA telah memperkirakan kemungkinan asteroid ini menabrak Bumi pada tahun 2036, dan melepaskan energi bom atom yang kekuatannya lebih dari 1.000 kali seperti yang diledakkan di Hiroshima. Ribuan kilometer persegi wilayah Bumi akan langsung hancur dan seluruh Bumi akan mengalami efek sebagai akibat debu yang terbang ke atmosfer. Dan, para ahli berkata, hanya ada sedikit waktu untuk membuat keputusan. Pada sebuah pertemuan untuk Near-Earth Objects (NEO) di London, para ilmuwan berkata diperlukan beberapa dekade untuk merancang, menguji, dan membuat teknologi yang diperlukan untuk mengubah arah asteroid. Monica Grady, seorang ahli meteroit pada Open University, berkata; “Ini bukanlah pertanyaan tentang kapan, atau jika, sebuah objek menabrak Bumi. Banyak objek lebih kecil yang menabrak Bumi tetapi hancur di atmosfer dan kita tidak mengalami dampaknya.” Tetapi, kata Monica, yang dihadapi manusia modern saat ini adalah objek NEO yang lebih besar dari 1 kilometer (lebar), yang akan menabrak Bumi setiap beberapa ribu tahun, dan NEO yang lebih dari 6 km, yang akan memusnahkan kehidupan Bumi setiap beberapa juta tahun. “Kita sedang menghadapi itu,” katanya. Apophis telah lama diamati sejak penemuannya dua tahun lalu, dan mulai menimbulkan kecemasan. Proyeksi orbit memperlihatkan ada kemungkinan Apophis menabrak Bumi pada tahun 2029-2036.

Andrea Carusi, presiden dari Spaceguard Foundation berkata, Apophis ditempatkan pada nomor 4 dari skala 10 Torino - untuk objek yang menghantam Bumi. Ini adalah asteroid terbesar yang mengancam Bumi sepanjang sejarah manusia dengan kemungkinan 1:37. Alan Fitzsimmons, seorang ahli astronomi dari Queen's University berkata; “Apabila dia melewati kita pada tanggal 13 April 2029, maka pada tahun 2036 dia akan menghantam kita.” Beragam ide mengemuka untuk mengubah jalur asteroid. Advanced Concepts Team pada Badan Antariksa Eropa telah memimpin usaha merancang beberapa jenis satelit dan roket untuk menabrak asteroid yang akan menghantam Bumi ke orbit yang lain. Tidak ada teknologi yang belum dicobakan bahkan juga untuk ide berbahaya seperti pesawat berbahan bakar nuklir. “Keuntungan dari sistem propulsi nuklir adalah daya yang banyak,” kata Prof. Fitzsimmons. Metode yang dipilih adalah dengan menabrakkan pesawat kepada asteroid untuk mengubah arahnya. Ada rencana menguji ide ini dengan misi yang dinamakan Don QuIxote, di mana dua satelit akan dikirimkan ke asteroid. Salah satu di antaranya adalah Hidalgo, akan bertabrakan dengan asteroid pada kecepatan tinggi, dan Sancho, akan mengukur perubahan dari orbitnya. Keputusan untuk rancangan akhir dari satelit ini akan datang dalam beberapa bulan lagi, dengan waktu peluncuran satu dekade mendatang. Satu ide yang tidak disetujui adalah penggunaan bahan peledak. “Jika Anda meledakkannya terlalu dekat, mungkin Anda akan mendapatkan beberapa pecahan, dan memperluas area kerusakan,” kata Fitzsimmons.

Ilmuwan di universitas-universitas Strathclyde dan Glasgow mulai melakukan simulasi komputer untuk menentukan apakah ide ini dapat digunakan. Pada musim semi tahun depan, akan ada kesempatan lain untuk mengamati Apophis dengan radar untuk menentukan orbitnya secara lebih akurat. Jika saat itu mereka tidak dapat menentukan tabrakannya pada tahun 2036, kesempatan untuk mengamatinya akan datang pada tahun 2013. NASA berargumen apa yang akan dilakukan saat itu.“Keputusannya mungkin akan dibuat pada tahun 2013. Tetapi kita harus merencanakannya sebelum itu,” ujar Fitzsimmons.

Leave a Reply