Background
Sebuah perpisahan kian mendekati sebuah kehidupan ini seperti takdir yang takan bisa kita hindari dan seperti air yang terus mengair mengikuti arusnya tanpa henti

Putri berkata
“Ihsan berjanjilah dengan sebuah kelingking yang saling bergandengan satu dengan yang lain berjanjilah bahwa disaat kita kelak sudah sukses kita akan bertemu kembali di bukit yang indah ini di harii yang sama dan tanggal yang sama

Aku berkata
“Baiklah aku berjanji dengan seluruh rasaku padamu aku akan bertemu kembali di sini dan akan setia menunggu mu kembali “

       Sekejap saja waktu tak terasa disaat kita ucapkan janji itu dan angin yang berhembus menuju hati dan selalu mengarungi jiwa ku , hari semakin malam dan kita beranjak pergi dari bukit itu
Ku antarkan putri sampai depan rumah dan disaat ku pergi pulang putri menangis  aku benar – benar tak kuasa melihat semua air mata putri namun malam itu putri pun harus bersiap dan beristirahat untuk keberangkatannya
       Disaat ku berbaring  di tempat tidur ku tak bisa ku pejamkan mata dan tak bisa pikiran ku berpaling dari wajahnya yang selalu membayangi ku malam ini hanya rasa sedih , aku ingin sekali menangis tetapi aku berjanji terhadap putri jangan menangis karena hal sepele .
Tak terasa detik demi detik berjalan hingga waktu menunjukan pukul 5 tepat aku langsung bergegas shalat dan langsung pergi menuju rumah putri

       Disaat ku tiba di depan rumah putri , aku melihat putri yang sedang menunggu ku , sejenak ku terdiam tidak satu kata yang  terucap dari mulutku hanya rasa sedih yang selalu kutahan dalam hati , ku lihat beberapa tetes air mata putri yang selalu berlinang di pipinya dan sejenak putri mendekatiku dan putri berkata “ Aku takan pergi sebelum kau datang  “  
      Tak terasa air mata ku terjatuh di pipiku dan putri mengusap air mata ku dengan sapu tangan kesayangannya tak kurasa aku memegang tanganya dan tak ingin kulepaskan dia dari genggamanku aku dan dia berkata “Kita akan berjumpa kembali” seketika putri memeluku ku dengan erat dia hanya bisa menangis disaat memeluk erat tubuhku
      Saat ayah memanggil putri untuk masuk kedalam mobil putri lalu menggengam tangan ku dan memberiku sebuah gantungan yang indah lalu dia lekas berlari menuju mobilnya , sekujur tubuhku ini lemas ketika kulihat putri ingin pergi jauh dari ku dan seketika hujan turun membasahi bumi ini disaat ku berdiri melihat mobil putri pergi menjauh dari pandanganku

Hari dimana putri pergi takan aku lupankan

      Kian hari telah berlalu tetap ku jalani hari – hari ku mencari sebuah ilmu di perguruan tunggi sudah dua tahun lamanya aku menunggu kabar dari putri namun sejak putri pergi tak ada cerita tentangnya dan tak ada kabar darinya di pikiran ku mungkin dia sedang sibuk dengan perkuliahanya , ingin sekali kulihat wajahnya dan menggetahui keadaannya
      Hari – hari ku jalani seperti biasa , setiap hari aku selalu mengunjungi bukit itu sendiri membayangkan putri selalu mendampingi ku disaat aku berada di bukit itu aku menerima pesan dari teman SMA ku bahwa putri di kota yogyakarta , aku seketika senang mendengarnya dan berencana ingin berlibur disaat libur UAS menuju rumah putri
      Hari demi hari tak sabar rasa ingin cepat pergi menuju Yogyakarta itu namun ketika hari dimana aku pergi menuju kota yogyakarta dengan Bis terjadi sebuah kecelakaan maut terhadap bis yang aku naiki hingga aku berada  di ambang kematian
                                                                                                                                Bersambung

      Sebuah kehidupan masa lalu yang begitu indah maupun sedih  yang berawal dari sebuah kisah ku sejak ku terlahir di sebuah keluarga yang sederhana ini aku adalah seorang anak laki – laki mungkin ku sangat kekurangan dari  sebuah sifat maupun kelakuan ,nama ku ihsan yang tinggal di sebuah perdesaan ku aku anak pertama dari 4 bersaudara , aku tinggal bersama keluarga besarku di sebuah rumah yang sederhana  , aku bersekolah di SMA Negri 1 di sekitar daerah ku .
      Kisah ku bermulai dari sini di sebuah kelas yang begitu ramai dengan canda tawa anak – anak yang senang dengan kehiupannya , di kelas ini aku selalu terdiam sendiri hanya sebuah catatan kecil yang selalu menemani ku di saat keluh kesah ku , bagiku hidup adalah sebuah lembaran kertas yang kosong  dan akan kita isi dengan perajalanan hidup kita sampai kita berbaring di alam sana .

     Aku disini hanya sendiri tak ada seorang teman yang ingin berteman kepada ku mereka semua hanya bisa mengejek ku karena kekurangan ku ini  , mereka menggenal ku si pendiam dan bisu karena aku tak pernah berbicara satu kata pun kepada mereka  hanya aku bercerita di lembar kertas ini , dan pada suatu ketika datang seorang anak perempuan pindahan dari  sekolah lain , dia bernama putri menurutku  putrid ini baik hati dan selalu riang gembira ,ketika itu  ia duduk di samping ku di selalu tersenyum kepada ku  dan ketika itu dia berkenalan dengan ku , aku sangat gembira akhirnya ada seorang yang ingin menjadi teman ku tetapi di dalam benak ku mungkin dia akan membenciku karena aku mempunyai kekurangan ini

     Detik waktu berlalu dan usia pun semakin membuat kita dewasa , kini aku duduk di kelas 3 SMA tetapi masih selalu bersama putri  dan hanya dia teman ku , hingga suatu saat entah mengapa aku mempunyai perasaan terhadapnya dari sejak awal bertemu kita berdua selalu bersama belajar , membuat sebuah cerita , mengerjakan PR dan lain – lainnya awal aku hanya biasa saja tetapi akhir – akhir ini ku selalu memikirkan dia setiap putri  tersenyum membuat ku bahagia suatu saat

aku bertanya kepadanya
 “ Putri apakah kamu akan membenci aku karena aku tidaklah baik dari orang – orang yang berada di sekitar mu ? “
Putri menjawab
“ aku tidak akan membenci seseorang yang kenal dengan ku , masalah baik atau buruknya setiap orang itu berbeda – beda dari sikap maupun kelakuan mereka karena semua itu yang membuat kita berbeda dan khas dengan ciri masing – masing “

Seketika hati ini tersentuh dengan kata – kata itu sungguh benar yang dia katakan semua orang dilahirkan dengan cirri dan khas masing – masing karena itu yang membuat kita istimewa ,

    Akhir sebuah kisah SMA sudah terlihat di depan mata  tak terasa kini kita sudah lulus dari SMA pasti kita akan berpisah menempuh masing – masing kehidupan ini akan tetapi sebelum dia dengan ku akan ku utarakan semua rasa ini dan akan membuat sebuah kenangan yang takan bisa kita lupakan

   Hari itu dimana keesoka hari dia ingin pergi keluar kota menuju kota asalnya aku mengajak dia ke sebuah bukit yang sudah kusiapkan dengan sebuah hadiah yang akan membuat putri senang di bukit itu ku gantungkan semua lembaran kertas yang pernah aku tulis dan sebuah lembaran cerita kita berdua selama SMA  ku gantungkan di setiap sudut bukit itu . saat kita tiba di bukit itu putrid terkejut dan hanya bisa terdiam saja , malam itu sangatlah indah kita di temani  bintang – bintang dan di kelilingi oleh lembaran kisah cerita di masa SMA ini

    Seketika air mata putrid berlinang dia tak berkata apa – apa hanya bisa meneteskan air mata kesedihan di saat itu aku tak bisa berbuat apa hanya bisa mengusap air matanya kemudian
Putri  berkata
“ Ihsan apakah sebuah perpisahan ini bisa kita hentikan sejenak bila perlu perpisahan ini kita hapuskan dalam kehidupan ku “
Aku berkata
“ Aku memang ingin tak ada sebuah kisah perpisahan dalam hidup ini akan tetapi itu semua tidak akan bisa kita hindari lagi “
Putri berkata
“ sebuah perpisahan hanya bisa membuat ku sedih “
Aku berkata
“ sudah jangan menangis lagi Putri aku disini ingin membuat sebuah kenangan yang takan bisa kita lupakan selama kisah SMA ini , kau lihat semua lembaran kertas yang ku gantungkan di setiap sudut bukit ini itu melambangkan sebuah kehidupan yang kita catat di lembaran itu senang mau pun sedih akan tetapi lembaran itu takan bisa hilang sama seperti bintang yang selalu menghiasi angkasa di malam hari “
Putri berkata
“ kau benar ihsan , kau benar sekali andaikan kita bisa selalu bertemu “
Aku berkata
“ walau disaat kau jauh di sana lihatlah bintang malam hari dan rasakan semua kenangan  anggaplah aku ada di sisi mu dan lembaran kertas yang berisi kenangan itu ada di setiap bintang yang kau lihat “

                                                                                                                                                                Bersambung ----à>>>>